ASAHAN - Persiapan perhelatan pesta demokrasi yang diselenggarakan 5 tahun yang akan digelar di seluruh daerah di Indonesia pada Rabu, (14/02/2024) mendatang hampir mencapai finish.
Begitu juga persiapan yang dilakukan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Asahan dalam mengalokasikan anggaran untuk setiap TPS ditambah biaya operasional dan makan minum di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara senilai Rp. 4.382.000.
Hal ini disampaikan Sekretaris KPU (Komisi Pemilihan Umum) Asahan Ery Dermawan saat dihubungi awak media ini melalui pesan WhatsApp pada Kamis, (08/02/2024).
Ery Dermawan menerangkan nilai anggaran terdiri dari Rp 2 juta untuk pembuatan TPS, Rp 1 juta untuk operasional KPPS, Rp. 500 ribu untu sewa printer dan penggandaan berita acara atau formulir salinan dan Rp 882 ribu untuk biaya makan minum 7 anggota KPPS ditambah 2 Linmas.
"Anggota KPPS dibekali dengan anggaran untuk biaya dan membuat TPS, seperti sewa tenda, beli tripleks, papan pengumuman, kursi, meja Rp 2 juta untuk satu TPS", sebut Ery.
"Sewa printer, untuk penggandaan berita acara atau formulir salinan Rp. 500 ribu", ujarnya.
Ery Dermawan juga menambahkan adapun biaya operasional KPPS senilai Rp. 1 juta. Dana itu dimaksudkan untuk mendukung kelengkapan peralatan lainnya dalam pelaksanaan perhitungan dan pemungutan surat suara. Dana Rp. 1 juta untuk membeli tipe x atau stipo cair jika kemungkinan ada kesalahan penulisan pada formulir plano agar bisa dilakukan perbaikan.
Juga pembelian pisau cutter untuk memotong kabel ties yang dipakai KPU menyegel kotak suara. Lalu untuk membeli paket data bagi salah satu anggota KPPS yang bertugas untuk mengupload hasil C-Plano.
Berikutnya untuk membeli kertas jika kurang dan snack ringan bagi petugas KPPS dan Linmas yang bertugas.
Selain itu, adalagi uang makan untuk 2 kali makan pada saat hari-H (penyelenggaraan Pemilu) untuk 7 anggota KPPS ditambah 2 petugas (Linmas) Rp. 882.000, -
"Total anggaran yang diturunkan untuk 2449 TPS di Kabupaten Asahan senilai Rp. 10.731.518. 000, - dan akan ditransfer ke rekening sekretariat TPS", Terang Ery Dermawan mengakhiri. Edward Banjarnahor